Pages

Selasa, 22 Maret 2011

^^Diary Al Quran: kureguk kasih dari cawan cinta^^

Dinamika kehidupan tak akan terlepas dari segala macam tuntutan. Dan tuntutan yang paling urgen adalah kecapaian diri menuju ke arah yang paling baik dari sebelumnya. Seakan-akan tak ada guna hidup dikala proses kepantasan dalam kebaikan tidak kita aplikasikan dalam keseharian. Seperti sabda Rasulullah saw, apabila hari ini lebih baik dari kemarin, kita tergolong ummat yang beruntung, begitu juga sebaliknya, termasuk kategori ummat yang celaka jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Na’udhubillah min dzalik..!
Tadabbur nan tafakkur, dua kata itulah yang seharusnya dijadikan hobi. Dan terkadang kedua hal itu yang selalu dilupakan. Padahal dengan dan darinya, kita temukan sebuah kristal diri perihal perbaikan dan kesadaran. Dan tak bisa dipungkiri, bahwa kita hanya makhluk lemah, selalu ingin kuasa dalam segala namun tak mampu mengkuasakan diri dengan sempurna.
Pengalaman hidup bukanlah sebuah kebetulan yang sifanya sia-sia. Apa saja yang kita alami merupakan torehan tinta-Nya atas apa yang kita lakoni. Istilah lainnya adalah timbal balik. Kebaikan menuai kebaikan, dan keburukan menuai keburukan. Itu hukum Allah dan alam, tak ada yang bisa mengejewantahkan. Dan hakikat kita hidup adalah menuai kebaikan itu sendiri.
Tiga surat dalam Al Quran yang selalu kupoleskan dalam hari-hariku, insyaAllah. Dan ketiga surat itulah yang memberiku kebaikan, dan itu keyakinanku, menjadi perantara atas kebaikan yang Allah sembahkan untukku. Al Waqi’ah, Ar Rahman dan Al Mulk. Entah mengapa aku begitu tertarik untuk mengistiqomahkan diri membaca ketiga surat tersebut, hingga kujadikan kawan dan sahabat hari. Dan hingga saat ini, dengan izin Allah aku bisa merasakan hikmah dari padanya.





Dengan Al Waqiah yang kuusahakan membacanya di setiap fajar menjelang. Karena petuah guruku dahulu, dengan mengistiqomahkan diri mengamalkannya di setiap subuh, memudahkan kita memperoleh rezeki. Ya...aku rasakan itu. Walau rezeki tak selamanya berupa nominal, walau rezeki datangnya tak spontan pada tanganku. Namun, aku mampu merasakan kehadirannya. Melalu orang tua dan orang-orang terdekatku yang paling nyata.
Dengan Ar Rahman jua kumampu mereguk kasih sayang. Kasih sayang-Nya, kasih sayang mereka dan kasih sayang sesama. Ar Rahman, ayat yang terindah menurutku dalam Al Quran. Gaya bahasa dan sastranya yang indah, terdapat pula satu kalimat yang diulangi setiap barisnya. “fabiayyiậlậi rabbikumậ tukaddzibận”, dan nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?, ketika hati menelisik atas jawaban ayat tersebut, tak kuasa membendung lautan kemunafikan atas diri selama ini. Setiap detik yang terlewati, setiap menit yang dilalui merupakan bentuk nikmatNya yang aku sendiri kadang tak menyadari. Dan syukur pun tak kutumpahi. Benar-benar kurasakan kedahsyatan ayat ini. Sungguh, kasih sayang sesama yang tercurah untuk kita adalah bentuk kasih sayang Tuhan pada kita (Mario Teguh). Wise word itu yang selalu kuingat. Tatkala himpunan manusia menyayangiku dengan tulus, di situlah aku merasa bahwa Allah masih menyayangiku, bahkan lebih kelipatannya dibanding sayang seorang hamba.
Keyakinan adalah pondasi atas harapan. Al Mulk, surat yang faedahnya tak hanya dirasakan di dunia, namun lebih pada hari kemudian. Cita-cita siapa yang ingin mati dengan khusnul khatimah?, harapan siapa yang ingin terhindar dari adzab kubur?, mimpi siapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan masuk ke dalam syurga?, jawabannya adalah manusia. Aku tak pernah tahu kapan ajal menjemputku, namun kapan pun dan di mana pun kesiapan atas itu harus dibangun. Surat inilah yang ingin kujadikan bekal dan perantara penolong Allah terhadapku kelak.
Dan terdapat satu surat lagi yang selalu kujadikan lagu penenang di saat aku gundah. Ia adalah hati dari pada Al Quran, Surat Yasin. Faedahnya pun terlampau banyak. Membaca dan mendengarkannya adalah ibadah. Sesungguhnya, segala ibadah akan terasa lebih nikmat kalau kita niatkan lillahi ta’ala.
Surat demi surat dalam Al Quran hakikatnya adalah pembawa keselamatan, pengiring kepada kehidupan yang pantas dan lebih baik. Pedoman yang terbukti atas keampuhannya. Jelas...!

0 komentar:

Posting Komentar