Siapa duga namamu tertuang di sini
di lautan sepiku kau kembara
di batas sunyiku berteduhmu
sementara aku mengamatimu di rimbun ilalang..
kenakan tabir kesetiaanmu,
atau berdianglah di kayuku yang terbakar,
oLeh bara kehangusannya,
mendengar malam mengurai ceita,
membiarkan api menyalakan gemuruhnya,
menghanguskan sepi dan air mata puisi?
berartikah teduhku?
begitu luruh kau dalam hidup,
rinduku mulai keruh,
di taman jiwa yang dulu tak pernah ku ketahui, entah!
semuanya begitu nampak jelas, di jendela ruang hati,
buat ku tak mengerti akan semua ini...
dan bila ku bernyanyi indah pada rerimbunan pohon tinggi semampai, melahap mimpi dalam diammnya lelap sepanjang malam, rindu yang terukir syahdu, cinta yang terangkai dalam diksi-diksi senyum terluapkan,diam tak diam & memandang namun tak dilihat, sejauh hati merasakan, sedahsyat itu rasa menjunjung tinggi keharuan atas langkahku yang meraung senja hingga malam pun kian tiba*
Siapa duga namamu tertuang di sini
di lautan sepiku kau kembara
di batas sunyiku berteduhmu
sementara aku mengamatimu di rimbun ilalang..
kenakan tabir kesetiaanmu,
atau berdianglah di kayuku yang terbakar,
oLeh bara kehangusannya,
mendengar malam mengurai ceita,
membiarkan api menyalakan gemuruhnya,
menghanguskan sepi dan air mata puisi?
berartikah teduhku?
begitu luruh kau dalam hidup,
rinduku mulai keruh,
di taman jiwa yang dulu tak pernah ku ketahui, entah!
semuanya begitu nampak jelas, di jendela ruang hati,
buat ku tak mengerti akan semua ini...
dan bila ku bernyanyi indah pada rerimbunan pohon tinggi semampai, melahap mimpi dalam diammnya lelap sepanjang malam, rindu yang terukir syahdu, cinta yang terangkai dalam diksi-diksi senyum terluapkan,diam tak diam & memandang namun tak dilihat, sejauh hati merasakan, sedahsyat itu rasa menjunjung tinggi keharuan atas langkahku yang meraung senja hingga malam pun kian tiba*
0 komentar:
Posting Komentar